Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Lebak Rusak Parah Akibat Longsor

LEBAK, BANTEN – Akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Pangarangan, tepatnya di ruas jalan Citorek-Cimampang, mengalami kerusakan parah akibat longsor. Kerusakan ini berdampak signifikan terhadap mobilitas warga setempat.
Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama yang digunakan masyarakat untuk berbagai aktivitas, seperti pergi bekerja, ke pasar, ke sawah, dan ke kebun. Selain itu, anak-anak di wilayah tersebut juga mengandalkan jalan ini untuk menuju sekolah.
Kondisi Jalan yang Memprihatinkan
Berdasarkan hasil pemantauan di lokasi, sebagian besar badan jalan mengalami pengikisan akibat longsor hingga hampir putus. Situasi ini semakin berbahaya karena titik longsor berada tepat di bawah tanjakan.
Untuk mempermudah kendaraan melintas, warga setempat telah berinisiatif memasang papan kayu di sisi jalan yang terdampak. Salah seorang warga, Rahmat, mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Selain longsor, ruas jalan sepanjang 10 kilometer ini juga mengalami kerusakan yang hingga kini belum mendapat perbaikan dari pemerintah daerah.
Keterbatasan Akses dan Risiko bagi Warga
Rahmat menegaskan bahwa jalan ini merupakan satu-satunya akses bagi warga di dua kecamatan tersebut untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Saya mau ke Cisiih dari Cikotok, sudah lama jalan seperti ini, kira-kira ada 10 tahunan tidak ada pembangunan,” ujar Rahmat saat ditemui di jalur Citorek pada Jumat (4/4/2025).Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada alternatif jalan lain bagi warga. Saat hujan turun, kendaraan roda empat tidak dapat melintas karena kondisi jalan yang licin dan membahayakan.
“Kalau hujan, mobil tidak bisa melintas karena slip bannya. Jalan ini menghubungkan Kecamatan Pangarangan dan Cibeber, serta menjadi salah satu akses menuju Citorek,” jelasnya.Harapan Warga terhadap Pemerintah
Seorang warga lainnya, Amit, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jalan yang semakin memburuk, terutama saat terjadi hujan deras.
“Waduh, mati saya. Bukan ngeri lagi, tetapi bisa mati saya. Kalau hujan, saya libur beraktivitas. Namun kalau cuaca panas, baru bisa beraktivitas lagi. Kalau siang malam hujan, lama-lama bisa putus jalannya,” kata Amit.Ia berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Semoga segera diperbaiki oleh pemerintah daerah. Saya harap ada langkah cepat dari Pemda Lebak atau Pemprov Banten,” tutup Amit.Dengan kondisi jalan yang semakin memprihatinkan, masyarakat berharap adanya intervensi segera dari pemerintah guna memastikan kelancaran aktivitas warga serta mencegah potensi kecelakaan akibat infrastruktur yang rusak.