Pertemuan Prabowo dan Megawati Menjadi Simbol Pembelajaran Politik

METRO BANTEN, JAKARTA - Direktur Eksekutif Triaspols, Agung Baskoro, menilai pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri bukan sekadar kepentingan elite politik. Menurutnya, interaksi kedua tokoh ini memiliki makna lebih luas, yakni sebagai bentuk pembelajaran politik bagi masyarakat Indonesia.
Agung menjelaskan bahwa Megawati dan Prabowo merupakan ketua umum partai politik besar di Indonesia. Megawati memimpin PDI Perjuangan, partai yang memperoleh suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif 2024. Sementara itu, Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra berhasil memenangkan Pemilu Presiden 2024.
“Jadi secara institusional, ketika kedua pemimpin partai ini bertemu, menjadi relevan. Sehingga, komunikasi antarkedua belah pihak dapat berlangsung dengan baik, lancar, dan sehat untuk memastikan performa pemerintahan optimal dalam konteks checks and balances serta menyejahterakan rakyat,” ujar Agung dalam wawancara dengan Media Indonesia, Jumat, 4 April 2025.
Selain itu, Agung menekankan pentingnya pendidikan politik yang konsisten agar masyarakat semakin matang dalam berdemokrasi. Menurutnya, pertemuan antara Megawati dan Prabowo dapat menjadi contoh positif bagi publik, terutama karena berlangsung dalam suasana Lebaran.
Membangun Kohesi Sosial Pasca Pemilu
Lewat pertemuan ini, diharapkan masyarakat memahami bahwa setelah kontestasi sengit dalam pemilu atau pilkada, para elite politik tetap dapat menjalin komunikasi secara baik. Perbedaan di antara mereka, kata Agung, lebih pada sudut pandang politik, bukan sekat yang tidak dapat dijembatani.
“Jadi saya kira ke depan kita perlu terus meng-endorse pertemuan para pemimpin politik. Tak hanya Bu Mega dan Pak Prabowo, tapi siapa pun, yang lain juga, supaya kohesi sosial antara masyarakat dan elite semakin baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua DPR RI sekaligus putri Megawati, Puan Maharani, mengungkapkan bahwa ibunya menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo melalui Ragowo ‘Didit’ Hediprasetyo Djokohadikusumo. Didit, yang merupakan putra tunggal Prabowo, menyampaikan pesan tersebut saat bersilaturahmi ke kediaman Megawati pada hari pertama Lebaran, Senin, 31 Maret 2025.
Pertemuan ini menegaskan bahwa komunikasi antara pemimpin politik tetap penting, tidak hanya dalam konteks pemerintahan, tetapi juga untuk memperkuat demokrasi yang sehat dan inklusif di Indonesia.