BREAKING NEWS

Raperda Pariwisata Diprotes, Ulama Serang Angkat Suara


SERANG,
-MetroBanten.com,-Menyikapi pro dan kontra Rancangan Peraturan Daerah Penyelenggaraan Kepariwisataan (Raperda PK) Kota Serang, para ulama dan tokoh organisasi keagamaan Kota Serang angkat bicara. Mereka sepakat menolak raperda yang kini telah lolos ke Propemperda 2026 tersebut.

Alasan yang dikemukakan pun senada: dengan alasan apa pun, kehadiran tempat hiburan malam (THM) dan peredaran minuman keras (miras) dinilai sama sekali tidak pantas dan tidak sesuai dengan identitas Kota Serang sebagai “Kota Serang Madani”.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Serang, Nursalim, saat ditemui Selasa (9/12/2025), menegaskan bahwa potensi pelegalan THM dan miras dalam Raperda PK baru—yang digadang-gadang menggantikan raperda lama—terlihat sangat jelas.

“Saya sebelumnya di birokrasi dan pernah di dinas pariwisata. Jadi paham betul. Kalimat hotel kelas menengah dan tinggi bisa menyelenggarakan club malam dan diskotek saja itu sudah sangat jelas,” cetusnya.

Hal serupa ditegaskan KH. M. Shodiqin, yang pernah diikutsertakan dalam sosialisasi Raperda PK. “Di perda lama, sama sekali THM dan miras tidak memiliki peluang untuk didirikan atau beredar di Kota Serang. Nah, justru di Raperda PK baru ini peluang melegalkan THM dan miras itu ada!” serunya.

KH. Shodiqin—yang mengaku tidak menerima draft lengkap Raperda PK sejak awal—bahkan mencurigai adanya kepentingan tertentu yang menyusupi raperda tersebut.

“Hati-hati, jika kecurigaan saya betul dan raperda ini tetap lolos, bisa jadi dosa jariyah,” pesannya.

Sementara itu, ulama kharismatik sekaligus salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten, KH. Embay Mulya Syarief, menilai bahwa alasan ekonomis berupa peningkatan PAD melalui sektor pariwisata sama sekali tidak sebanding dengan biaya sosial yang ditimbulkan.

“Belum lagi ada banyak sekali upaya yang sebenarnya bisa ditempuh untuk mendatangkan PAD dari sektor-sektor halal,” ujarnya.

“Jika Pemkot atau siapa pun ngotot meluncurkan raperda ini, tentu saya tidak bisa apa-apa. Tapi ingat, saat kita ‘pulang’ nanti, ini akan dipertanggungjawabkan. Dan jika nanti saya ditanya, saya bisa bilang: Saya sudah menolak, ya Allah,” pungkasnya(hj,Ida/red)


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image